Social Icons

Rabu, 26 Februari 2014

KAPAN SPEED INTERNET DI INDONESIA SECEPAT NEGARA-NEGARA DI DUNIA LAINNYA..



          Sudah bukan rahasia umum lagi, banyak masyarakat Indonesia baik anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang mengeluhkan koneksi internet di Indonesia yang tak sesuai harapan
. Bayangkan saja pada tahun 2013 Indonesia memegang peringkat ke-2 terbawah dengan kecepatan koneksi internet rata-rata hanya mencapai 1,5 Mbps, itu semua berbanding terbalik dengan South Korea yang memegang rekor tertinggi yaitu dengan kecepatan rata-rata mencapai 22,1 Mbps yang mampu menandingi Negara-negara maju di Eropa dan Amerika.
            Jika dibandingkan sejumlah negara tetangga di Asia, koneksi internet di Tanah Air juga terhitung paling lamban. Sebut saja Singapura dengan 7,8 Mbps, Thailand 4,7 Mbps, Malaysia 3,2 Mbps, Vietnam 1,8 Mbps, dan Filipina 1,8 Mbps.
            Sedangkan pengertian kecepatan akses internet itu sendiri adalah kecepatan transfer data pada saat melakukan akses melalui jalur internet. Terdapat dua macam kecepatan akses internet, yaitu downstream dan upstream. Downstream merupakan kecepatan pada saat kita mengambil data – data dari server internet ke komputer kita. Misalnya, saat kita masuk ke search engine, browsing, dan lain – lain. Adapun upstream adalah kecepatan transfer data yaitu saat kita mengirimkan data dari komputer ke server. Baik downstream maupun upstream memiliki satuan kecepatan transfer data yaitu bps bit per sekon. Artinya, banyaknya bit data yang dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain tiap detiknya.
Kenapa internet di Indonesia lambat (dan mahal)?
Dikutip dari gadgetgaul.com, Inilah kesimpulan yang jadi penyebab lambat dan mahalnya koneksi internet di Indonesia. Yakni:
1.      Kondisi geografis yang sangat luas dan medan yang beraneka-ragam
            Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri lebih dari 13 ribu pulau  yang terbentang dalam luas lebih dari 1.9 juta km2. Ditambah dengan medan yang berbukit dan berlembah tentu menjadi tantangan tersendiri dalam membangun infrastruktur internet baik kabel maupun nirkabel.

2.      Tingginya angka pengguna internet
            Pada Desember 2011, pengguna internet Indonesia tercatat mencapai 55 juta jiwa atau 22.4% dari total populasi orang Indonesia. Dengan angka ini, Indonesia mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah pengguna internet no. 8 terbanyak di dunia dan terbanyak ke-4 di Asia setelah Tiongkok, India dan Jepang. Semakin banyak jumlah pengguna internet yang harus dilayani tentu membuat rata-rata kecepatan internet semakin turun.

3.      Perang promosi operator penyedia koneksi internet
            Perang promosi yang terjadi pada operator penyedia koneksi internet akhir-akhir ini memang membuat harga koneksi internet terasa lebih murah bagi konsumen namun dengan itu semakin turun pula kualitas koneksi internetnya baik dari segi kecepatan maupun kestabilan koneksi yang pada akhirnya tidak jadi lebih murah dari sebelumnya.

4.      Regulasi pemerintah yang kurang efisien
            Hal ini lebih banyak dirasakan oleh rekan-rekan operator penyedia layanan internet seluler seperti kewajiban membayar Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) ke pemerintah yang dirasa oleh operator terlalu tinggi sehingga membuat hitung-hitungan bisnis balik modal (ROI) dari investasi suatu teknologi misal 3G jadi lebih lambat. Jika investasi operator tersebut belum balik modal (ROI) tentu mereka akan menunda investasi teknologi berikutnya misal LTE / 4G.
            Saat ini Indonesia memiliki 9 operator seluler dan itu terlalu banyak. Di berbagai negara maju, jumlah operator seluler dibatasi pemerintahnya tidak pernah lebih dari 5 perusahaan. Setiap operator akan mendapatkan spektrum jaringan yang kecil karena harus berbagi dengan operator lain. Hal ini menyebabkan rendahnya kualitas jaringan seluler Indonesia.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar